Latest Updates

Radio Komunitas Kualitas Profesional, Kenapa Tidak?

Radio Komunitas Kualitas Profesional
STATUS Radio Komunitas (RK, Rakom, Community Radio) sebagai Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) tidak menjadi alasan dan kendala untuk memiliki kualitas profesional. Radio Komunitas Kualitas Profesional artinya dari sisi kualitas siaran, program, audio, RK tidak boleh kalah dari Radio Komersial atau Lembaga Penyiaran Swasta (LPS).

Radio Komunitas Kualitas Profesional bisa bersaing bahkan mengungguli Radio Swasta, mengingat karakteristik radio secara umum a.l. kedekatan --geografis dan emosional. Untuk itu, jajaran RK bisa melakukan upgrading bagi SDM-nya --jajaran kru-- dengan mengadakan pelatihan siaran radio, termasuk teknik siaran radio yang baik dan "benar".

Dari sisi konten atau materi siaran, radio komunitas harus berbeda dari radio swasta (komersial). Dalam hal lagu (musik), tidak ada perbedaan, kecuali dari sisi kualitas audio. Semua lagu sama (judul, lirik, penyanyinya sama). Yang membedakan adalah kualitas audio.

Materi siaran radio komunitas bisa mengacu kepada tujuan media komunitas secara umum. Menurut pakar komunikasi massa, Denis McQuail (2000), tujuan media komunitas adalah:
  1. Memberikan pelayanan informasi isu-isu dan problem universal, tidak sektoral dan primordial.
  2. Pengembangan budaya interaksi yang pluralistik. 
  3. Penguatan eksistensi kelompok minoritas dalam masyarakat.
  4. Bentuk fasilitasi atas proses menyelesaikan masalah menurut cara pandang lokal.
Radio Komunitas menjadi media alternatif bagi warga setempat untuk menikmati hiburan (terutama musik/lagu), juga mendapatkan informasi dinamika sekitar, mulai informasi dari level RT, RW, Kelurahah, Kecamatan, Kota, bahkan Regional, Nasional, dan Internasional.

Praktisi radio dari Yogyakarta, Masduki, dalam sebuah karya ilmiahnya mengatakan, banyak lembaga internasional tertarik pada pengembangan radio komunitas, seperti UNESCO, UNDP, FNS, Yayasan TIFA karena secara definitif radio komunitas diyakini berpeluang sebagai medium antisipasi, fasilitasi dan mediasi dialog apalagi dalam situasi konflik (as a post-conflict or disaster ‘tool’).

Radio komunitas juga menjadi instrumen menciptakan pemerintahan yang bersih (an instrument of good governance), memperkuat pemenuhan hak dan kewajiban, akses keadilan dan pertanggungjawaban publik penguasa birokrasi di tingkat akar rumput (enhancing rights and obligations, access to justice, public accountability).

Kembali ke soal kualitas, Radio Komunitas Kualitas Profesional di sini dalam pengertian teknis, yakni manajemen program siaran dan teknik siaran. Profesional dalam pengertian "mendapatkan bayaran" adalah domain radio swasta yang memang bertujuan komersial alias cari untung, cari duit. Radio komunitas bahkan dilarang menyiarkan iklan.*

0 Response to "Radio Komunitas Kualitas Profesional, Kenapa Tidak?"

Post a Comment